Sejarah Terciptanya Gudeg Kuliner Khas Jogja

Sejarah terciptanya gudeg mungkin sempat menjadi pertanyaan bagi banyak orang tentang kapan pertama kali kuliner khas Jogja tersebut ditemukan. Sehingga hampir di setiap sudut kota Jogja Anda bisa menemukan banyak orang berjualan gudeg tentunya dengan variasi berbeda-beda.

Sebagai kuliner khas kota pelajar tersebut sebenarnya sudah termasuk sebagai budaya nasional. Karena terdapat banyak sumber yang menyatakan bahwa kuliner ini sudah ada sejak zaman dahulu, tepatnya sejak zaman kerajaan mataram yang sudah ada lebih dari ratusan tahun lalu.

Awal Mula Tercipta Gudeg Jogja

Sebagai salah satu kuliner yang wajib Anda santap ketika mengunjungi kota Yogyakarta terdapat beberapa sumber yang menjelaskan mengenai asal mulanya. Beberapa sumber ini memiliki pendapat berbeda mengenai kapan pertama kali makanan tersebut ditemukan.

Bahkan pada saat ini sudah terdapat beberapa jenis kuliner ini mulai dari versi kering dan basah, sehingga membuat banyak orang bertanya mengapa bisa terdapat versi berbeda-beda. Untuk mengetahuinya lebih lanjut perlu mengetahui bagaimana sejarah terciptanya gudeg dapat terjadi.

1. Zaman Kerajaan Mataram

Salah satu sumber menyatakan bahwa kuliner ini sudah ada sejak zaman kerajaan mataram yang berarti suda ada sejak ratusan tahun lalu. Hal tersebut terjadi ketika pada tahun 1500an terjadi pembangunan secara masif oleh kerjaan mataram yang tidak sengaja menempati tempat penuh dengan buah nangka.

Dampak dari pembangunan tersebut membuat masyarakat mulai berpikir bagaimana cara supaya limbah Nangka dapat dimanfaatkan, sehingga tidak perlu membuangnya. Singkat cerita dalam sejarah gudeg ditemukanlah metode untuk mengolah nangka khususnya yang masih berumur muda.

Buah nangka ini kemudian dikukus sedemikian rupa sehingga membuat tekstur yang aslinya keras berubah menjadi empuk. Kemudian ketika sudah berubah menjadi empuk makanan itu diberikan rempah serta campuran kelapa sebelum mulai dihidangkan kepada masyarakat.

2. Dalam Serat Centhini

Dalam perjalanannya sejarah terciptanya gudeg kembali disebut dalam serat centhini sekitar tahun 1814 hingga 1823 oleh adipati anom mangkunegara ketiga. Adipati anom sendiri Anda kenal sebagai raja kesunanan Surakarta yang kemudian dikenal dengan gelar sunan pakubuwono kelima.

Dalam serat ciptaannya terdiri dari 12 bab, namun banyak ahli menganggapnya sebagai sebuah buku ensiklopedia berbahasa jawa. Didalamnya memiliki banyak hal mulai dari sejarah kerajaan, pengetahuan umum, ilmu agama, seni budaya, arsitektur, geografi, hingga kuliner.

Salah satu kuliner yang disebut didalamnya adalah sejarah terciptanya gudeg yang dijelaskan sebagai makanan berasal dari nangka muda atau gori. Didalamnya dicampur beberapa bumbu
mulai dari daun jeruk, daun salam, lengkuas, gula jawa, kemiri, santan, jintan, garam, serta terasi.

3. Zaman Kolonial

Sejarah selanjutnya berlangsung pada zaman colonial tepatnya ketika sultan agung sedang menyerang markas VOC di Jakarta. Selama perjalanan banyak prajurit yang membawa bekal olahan nangka muda, yang berasal dari nangka muda atau gori bersama bumbu-bumbu rempah.

Sepanjang perjalanan prajurit hanya memakan nasi beserta lauk yang berasal dari nangka muda sehingga menjadi salah satu sumber sejarah terciptanya gudeg. Karena jauhnya jarah dari kota Yogyakarta menuju Jakarta menjadi salah satu bukti jejak persebaran gudeg keseluruh bagian pulau jawa.

Oleh persebaran tersebut mungkin Anda bisa menyaksikan bahwa setiap daerah memiliki gudeg versinya sendiri, yang akan berbeda dengan gudeg Jogja karena sudah menyesuaikan dengan cita rasa daerah masing-masing. Seperti gudeg khas daerah Cirebon dan banyumasan.

4. Perkembangan Tahun 1970an

Perkembangan sejarah terciptanya gudeg memasuki era masa tahun 1970an dimana kuliner khas Jogja tersebut menjadi terkenal di seluruh Indonesia. Hal ini juga didukung oleh mulai berkembangnya kota Yogyakarta menjadi pusat pariwisata pada beberapa tahun tersebut.

Karena mulai banyaknya pendatang yang datang untuk berwisata menuju Yogyakarta membuat banyak warga lokal membuka usaha kuliner salah satunya adalah gudeg. Awal mula masakan ini hanya diperjual belikan secara sederhana yaitu dengan cara dipikul keliling kota.

Namun lambat laun setelah bertambah jumlahnya pendatang maupun wisatawan membuat sejarah terciptanya gudeg menjadi lebih berkembang. Kemudian muncul inovasi gudeg kering karena meningkatnya permintaan untuk membungkus kuliner tersebut, versi kering ini dinilai lebih awet dan tahan lama daripada versi basah.

5. Perkembangan Zaman Modern

Pada zamn modern ini masakan khas Jogja tersebut tidak hanya bisa Anda temukan di kota Yogyakarta saja. melainkan hampir setiap daerah juga memiliki banyak warung hingga restoran menjual versi gudegnya masing-masing.

Seiring berkembangnya zaman dalam sejarah terciptanya gudeg mulai menyesuaikan dengan kesukaan masyarakat setempat. Kini ketika menyantap kuliner tersebut tidak hanya memakan dengan nasi dan sayur gorinya saja, melainkan sudah terdapat kondimen pelengkap seperti ayam kampung, krecek, serta telur.

Selain itu juga muncul inovasi dalam jenis kuliner tersebut yaitu gudeg mercon, merupakan versi bagi Anda yang doyan menyantap makanan pedas. Dalam masakan versi mercon ini tidak memiliki dominan rasa manis, melainkan lebih dominan ke rasa pedas dan asin.

Seiring berkembangnya zaman salah satu jenis masakan khas Yogyakarta ini masih tetap eksis hingga saat ini. terlepas dari sejarah terciptanya gudeg yang sudah ada sejak zaman mataram.