Wayang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan seni dan budaya Indonesia sejak zaman ekrajaan. Seiring berjalannya waktu, kesenian ini telah mengukir jejak yang sangat bersejarah dan membangkitkan nilai-nilai budaya bahkan warisan bersejarah yang mengukir jejak penting dalam kebudayaan Indonesia selama berabad-abad.
Sejarah wayang golek begitu panjang dan menjadi warisan budaya Indonesia. Pada 2003, sukses masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Walau zaman semakin modern ternyata tetap diminati banyak orang.
Bahkan peneliti asal Prancis yakni Sarah Andrieu membuktikan ketertarikan masyarakat. Apalagi bukan menjadi pertunjukan biasa karena punya pengaruh besar. Tentu mempengaruhi politik, budaya, agama hingga sosial budaya.
Sejarah Wayang Golek Khas Indonesia

Wayang adalah boneka ritual bisa dibuat dari kulit, kayu maupun lainnya. Untuk jenis paling umum ditemukan yakni kulit dan kayu. Jenis kayu asalnya dari Jawa Barat dan populer sebagai golek. Sejarah wayang golek cukup panjang karena sudah dikenal sejak 1533 Masehi. Hal ini berdasarkan penemuan tulisan penjelasan detail dalam prasasti Batutulis. Tentu membuktikannya punya sejarah maupun asal mula cukup panjang.
Tapi terdapat pendapat lain bahwa seni ini populer saat masa Raden Patah. Khususnya yakni berasal dari Kerajaan Demak, Jawa Tengah. Pada dasarnya memiliki manfaat besar dalam perkembangan Islam di Indonesia. Wayang dari bahan kayu maupun kulit juga disebarkan Wali Songo. Bahkan menjadi media dakwah penting karena digunakan oleh Sunan Kalijaga. Tidak heran apabila membantu kesuksesan perkembangan Islam di tanah Jawa.
Awalnya sebenarnya hanya dijadikan sebagai suatu pertunjukan bagi kalangan bangsawan atau priyayi Sunda. Terutama jika tinggal dalam wilayah pendopo atau istana. Tapi kemudian berubah menjadi hiburan pertunjukan rakyat biasa. Dalam sejarah wayang golek, masyarakat umum dapat menikmatinya seperti pada bangsawan. Wajar apabila terdapat pertunjukan, penonton selalu banyak orang berdatangan. Baik kalangan anak-anak maupun orang dewasa pasti menyukainya.
Salah satu dalang paling terkenal dengan pertunjukannya adalah Asep Sunandar Sunarya. Bahkan dikenali oleh banyak pecinta budaya di Indonesia. Tentunya banyak dijadikan sebagai media dakwah terbaik dengan fungsi penting. Apalagi cerita terdapat dalam seni ini terbilang unik dan penuh dengan makna. Pastinya menceritakan agama hingga moral hidup cukup mendalam. Tidak heran menjadi budaya wajib dilestarikan karena pentingnya dalam kehidupan.
Filosofi yang Terdapat dalam Pagelaran Wayang
Perkembangan sejarah wayang golek sangat besar dan menyebabkan masyarakat memfavoritkannya. Apalagi terdapat kisah yang sumbernya dari Ramayana atau Mahabarata. Dalang juga mampu menceritakan berbagai kisah secara kontekstual. Dalam artian disesuaikan situasi atau kondisi pada zaman ini. Bahkan nama tokoh yang terdapat dalam pertunjukan berbeda dengan jenis kulit. Terlebih karena terlalu banyak kisah Semar, Gareng, Petruk dan Bagong.
Pastinya berbeda dengan golek karena namanya diganti sebagai Semat, Dawala, Cepot dan Gareng. Menurut para budayawan, terdapat banyak filosofi yang dimasukkan. Khususnya mengenai pelajaran hidup yang bisa ditemukan. Misalnya mengenai bagaimana caranya dalam memaknai kehidupan sampai dengan kepemimpinan. Banyak sekali cerita tentang pengabdian atau kesetiaan pada para pemimpian. Kekukuhan dan pendirian dalam masa perang juga diceritakan
Artinya sejarah wayang golek punya filosofi penting dalam kehidupan nyata. Apalagi menceritakan kejujuran yang penting dalam segala aspek kehidupan. Berbohong merupakan kegiatan tercela karena menyebabkan banyak dampak buruk. Tapi selain memberikan cerita hidup baik, banyak juga kisah buruk bisa dijadikan makna hidup. Misalnya kegundahan berpikir atau pengaruh bisikan. Tentu menjadi pelajaran hidup supaya tidak terpengaruh bisikan negatif.
Fungsi dan Kegunaan Pertunjukan Wayang Golek
Berbagai tokoh dengan ceritanya sendiri menjadi bagian dalam sejarah wayang golek. Pastinya dapat bergabung dengan kehidupan masa sekarang karena cerita terus berkembang. Tapi tetap mengikuti fungsi, manfaat atau kegunaannya. Manfaat pertunjukan wayang penting dinikmati adalah sebagai media pendidikan. Apalagi berkaitan erat dengan kehidupan manusia bersama Tuhan maupun sesama. Artinya menjadi pendidikan mental sekaligus kebudayaan.
Pada dasarnya dapat digunakan sebagai hiburan paling lucu dan membuat betah. Khususnya karena terdapat musik menarik, suara penyanyi, adegan komedi dan lainnya. Tentu termasuk sebagai pertunjukan paket lengkap bahkan berkualitas. Dalam sejarah wayang golek, seringkali juga digunakan sebagai suatu media informasi. Terlebih dapat menggabungkan tradisi dengan budaya manusia. Tentu punya bentuk komunikatif sehingga bisa mengampaikan nilai cerita dengan baik.
Fungsi lainnya dalam pertunjukan yaitu meningkatkan hubungan sosial. Khususnya karena semua orang dapat menikmati kesenian ini tanpa terkecuali. Bahkan bisa dinikmati gratis dan banyak penjual dapat mencari uang dengan berjualan. Wayang sudah sepantasnya menjadi keragaman seni budaya kebanggaan bagi banyak orang. Pertunjukan dapat menjadi bentuk pelestarian seni budaya baik. Hanya dengan mengadakan, menikmati atau mendatangi ternyata cukup.
Minat masyarakat dalam pertunjukan besar walaupun zaman berubah menjadi modern. Keberadaannya juga masih terjaga dengan baik sampai sekarang. Terutama karena telah menunjukkan eksistensi dan kegunaannya untuk kehidupan manusia. Fungsi penting kesenian ini membuatnya terus dilestarikan. Apalagi pertunjukannya punya suara musik gamelan membahagiakan dan penuh dengan makna. Tidak heran sejarah wayang golek menambah kesenangan untuk menikmatinya.