Mengenal Ini Dia Ketoconazole untuk Penyakit Jamur dan Manfaatnya

Mengenal Ini Dia Ketoconazole untuk Penyakit Jamur dan Manfaatnya

Ketoconazole untuk penyakit jamur merupakan obat yang digunakan dalam mengatasi panu, kurap, kutu air, dan lainnya. Obat anti-jamur ini berfungsi membunuh jamur yang menyebabkan infeksi pada kulit dan mencegahnya berkembang lebih banyak.

Obat ini memiliki beberapa manfaat dalam mengatasi jamur penyebab infeksi jika digunakan dalam dosis dan aturan yang tepat. Jika jamur tidak berkembang biak maka infeksi maupun gejalanya akan berangsur sembuh.

Mengenal Ketoconazole untuk Penyakit Jamur

Ketoconazole untuk penyakit jamur aman digunakan untuk infeksi fungsi jika sesuai dengan dosis maupun anjuran dokter atau yang tertulis dalam kemasan

Ketoconazole dapat mengobati infeksi fungi serius pada bagian tubuh tertentu. Obatnya ini sendiri juga termasuk dalam golongan yang disebut dengan anti-jamur azole.

Cara kerja obatnya sendiri adalah dengan membunuh dan menghentikan pertumbuhan fungi. Meskipun demikian anti-jamur azole ini tidak bisa digunakan untuk infeksi fungi pada kulit maupun kuku yang terjadi karena efek samping interaksi obat.

Ketoconazole untuk penyakit jamur merupakan golongan obat bebas dan resep, bermanfaat dalam mengobati infeksi fungi. Obatnya sendiri bisa digunakan oleh orang dewasa maupun anak-anak di atas 2 tahun dalam bentuk tablet, krim, serta shampo.

Obat ini sendiri termasuk dalam kategori C pada ibu yaitu memberikan efek samping terhadap janin meskipun belum ada studi terkontrol mengenai hal tersebut. Penggunaannya hanya boleh jika memberikan manfaat lebih besar daripada resikonya.

Ketoconazole untuk penyakit jamur dapat digunakan oleh ibu menyusui jika sudah mengkonsultasikannya kepada dokter. Meskipun tidak meresap ke dalam ASI obat anti jamur ini bisa saja memberikan potensi yang membahayakan pada bayi.

Obat infeksi fungi ini memberikan cukup banyak manfaat untuk mengatasi banyak penyakit dan membantu menjaga kesehatan kulit. Beberapa di antaranya seperti kutu air, kurap tubuh, kurap selangkangan, dermatitis seboroik, panu, dan infeksi ragi.

Sementara itu, shampo ketoconazole 2% bisa digunakan untuk mengobati masalah ketombe pada kulit kepala. obat ini juga tersedia dalam bentuk tablet yang digunakan dalam mengatasi infeksi jamur sistemik.

Dosis Ketoconazole untuk Penyakit Jamur

Ketoconazole sebenarnya aman digunakan jika dosisnya sesuai dengan aturan pakai. Berikut adalah panduan umum tentang dosis maupun aturan pakai obat infeksi jamur ini.

Pada penyakit panu, krim 2% bisa dioleskan sebanyak 1 – 2 kali sehari selama 2 – 3 minggu. Sedangkan shampo 2% digunakan sekali sehari maksimal 5 hari, sedangkan pencegahan panu pakai sekali hari sekali maksimal 3 hari.

Pada penyakit dermatitis seboroik, krim anti-jamur 2% dapat dioleskan 1 – 2 kali sehari selama 2 – 4 minggu, untuk dosis perawatannya sebanyak 1 kali seminggu. Sampo 2% digunakan 2 kali seminggu selama 2 – 4 minggu, diamkan 3 – 4 menit sebelum dibilas.

Ketoconazole untuk penyakit jamur pada sindrom cushing digunakan pada anak di atas 12 tahun dan orang dewasa. Dosis awal 400 – 600 mg per hari, lalu menjadi 600 – 800 mg selama 7 – 24 hari, maksimal dosis 1200 mg per hari dalam 2 – 3 kali jadwal pemakaian.

Pada infeksi jamur sistemik anak berusia di atas 2 tahun bisa menggunakan obatnya dengan dosis 3,3 – 6,6 mg/kgBB sebanyak 1 kali sehari. Sedangkan untuk orang dewasa, dosisnya adalah 200 mg 1 kali sehari dan bisa ditingkatkan menjadi 400 mg satu kali sehari.

Ketoconazole untuk penyakit jamur pada infeksi tinea dan candida, bisa mengoleskan krim 2% sebanyak 1 – 2 kali sehari selama 2 sampai 6 minggu. Lanjutkan pemakaiannya dalam beberapa hari setelah gejala infeksi tinea dan candida menghilang.

Cara Menggunakan Ketoconazole untuk Penyakit Jamur

Meskipun ketoconazole cukup aman namun tetap harus menggunakannya sesuai dengan aturan. Ada baiknya untuk menggunakannya sesuai anjuran dokter maupun petunjuk penggunaan yang ada pada kemasan.

Meskipun infeksi sudah membaik namun sebaiknya tidak menghentikan penggunaannya tanpa sepengetahuan dokter. Hal ini karena infeksi fungi bisa saja tumbuh kembali jika pengobatan dihentikan terlalu cepat dari saran dokter.

Jika mengonsumsi dalam bentuk tablet, minum obat dengan segelas air putih sebelum maupun sesudah makan. Ada baiknya untuk meminum obat anti-jamur ini pada waktu yang sama setiap harinya agar bisa bekerja secara maksimal.

Apabila lupa meminum obatnya, maka bisa dikonsumsi jika jarak waktu dengan jadwal konsumsi selanjutnya belum terlalu dekat. Namun jika sudah mendekati jadwal konsumsi selanjutnya abaikan saja dosis yang sudah terlewat.

Jika menggunakan ketoconazole untuk penyakit jamur dalam bentuk krim, maka pertama-tama adalah mencuci tangan sebelum mengaplikasikannya. Selanjutnya bersihkan kulit lalu keringkan sebelum mengoleskan krim secukupnya pada area tersebut.

Pada bentuk shampo, cara menggunakannya adalah membasahi rambut dan kulit kepala dengan air, lalu gunakan sampo pada area kulit yang terinfeksi dan sekitarnya. Biarkan 3 – 5 menit lalu bilas hingga bersih dan keringkan rambut menggunakan handuk bersih.

Obat anti-jamur dalam bentuk krim maupun shampo hanya boleh digunakan sebagai obat luar. Hindari mengoleskannya pada area mata, hidung, mulut juga kulit yang sedang luka, tergores, maupun terbakar.

Infeksi jamur pada kulit harus segera diatasi menggunakan obat yang tepat, salah satunya ketoconozole dalam berbagai bentuk. Meskipun cukup aman, namun ketoconazole untuk penyakit jamur harus digunakan sesuai dosis dan anjuran.