Sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka, Telkom menebar harapan reboisasi berkomitmen untuk mendukung program pemerintah yang sesuai.
Lahan kritis di Indonesia telah mencapai angka yang mengkhawatirkan, mencapai 2.744.925 Ha menurut data Kementerian Kemaritiman & Investasi pada 2022. Fenomena ini terjadi karena ketidakseimbangan antara penebangan pohon maupun penanaman yang dilakukan oleh masyarakat.
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin ke-15 mengenai ekosistem daratan. Salah satu upaya nyata Telkom adalah turut serta dalam pemulihan lahan kritis serta pembangunan berkelanjutan.
Dampak Positif dari Program Telkom Menebar Harapan Reboisasi
Dalam tahun 2023, Telkom melaksanakan program pemulihan lahan kritis di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jabodetabek, Jawa Tengah, , Banten, Jawa Barat maupun Jawa Timur.
Program ini melibatkan reboisasi lahan kritis dan konservasi alam penanaman pohon. Telkom menebar harapan reboisasi telah menjadi salah satu solusi yang diadopsi untuk mengatasi masalah lahan kritis di Indonesia.
1. Pencegahan Erosi Tanah
Telkom, sebagai perusahaan yang tidak hanya berfokus pada teknologi informasi serta komunikasi, tetapi juga memperhatikan isu lingkungan dan keberlanjutan, telah turut serta dalam upaya pemulihan lahan kritis melalui program reboisasi.
Program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Telkom menebar harapan reboisasi lahan kritis akan dapat membantu mencegah erosi tanah yang disebabkan oleh angin dan air hujan berturut-turut. Penanaman pohon secara signifikan mengurangi laju erosi serta mempertahankan struktur tanah yang sehat.
Dengan demikian, reboisasi tidak hanya menghentikan kerusakan lebih lanjut pada lahan kritis, tetapi juga membantu memulihkan dan melindungi tanah dari proses degradasi.
2. Meningkatkan Kesuburan Tanah
Kegiatan reboisasi membantu meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrien serta organisme tanah yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini berkontribusi pada peningkatan produktivitas lahan dan pertanian.
Tanah yang subur juga memberikan manfaat bagi ekosistem secara keseluruhan dengan mendukung kehidupan mikroorganisme yang penting bagi keseimbangan ekosistem.
3. Menjaga Keseimbangan Ekosistem
Penanaman pohon secara efektif mengembalikan keanekaragaman hayati serta keseimbangan ekosistem yang terganggu akibat deforestasi dan kerusakan lingkungan.
Telkom menebar harapan reboisasi tidak hanya menyediakan habitat baru bagi berbagai spesies tumbuhan serta hewan, tetapi juga meningkatkan keragaman genetik dan ekologis di lingkungan tersebut.
Ini menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi flora serta fauna lokal serta memperkuat kestabilan ekosistem secara keseluruhan. Dengan upaya reboisasi ini, Telkom telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Semoga langkah-langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain serta masyarakat umum untuk turut serta dalam menjaga kelestarian alam Indonesia.
4. Menyehatkan Udara dan Lingkungan
Telkom menebar harapan reboisasi yang dilakukan oleh Telkom juga membawa manfaat dalam menyehatkan udara dan lingkungan. Pohon-pohon yang ditanam membantu menyaring polusi udara dengan menyerap gas-gas berbahaya seperti karbon dioksida (CO2) dan memancarkan oksigen.
Hal ini meningkatkan kualitas udara di sekitar wilayah yang direboisasi, memberikan manfaat langsung bagi kesehatan manusia dan makhluk lainnya.
Selain itu, reboisasi juga berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan menyerap CO2, pohon-pohon yang tumbuh dapat membantu mengurangi jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer.
Dengan demikian, Telkom menebar harapan reboisasi tidak hanya menyumbang pada mitigasi perubahan iklim global, tetapi juga membantu melindungi lingkungan hidup kita dari dampak negatif perubahan iklim.
Lingkungan yang lebih bersih serta sehat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan, mengurangi risiko penyakit pernapasan dan memperbaiki kesejahteraan secara umum.
5. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Reboisasi Telkom tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Dengan melibatkan komunitas lokal dalam kegiatan penanaman pohon, program ini menciptakan peluang kerja dan pendapatan tambahan bagi penduduk setempat.
Selain itu, Telkom menebar harapan reboisasi juga memberikan pelatihan serta pendidikan tentang praktik pertanian berkelanjutan kepada petani lokal.
Hal ini membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengelola lahan secara berkelanjutan, sehingga memperkuat ketahanan pangan serta ekonomi lokal.
Selain manfaat ekonomi, reboisasi juga memberikan manfaat sosial dan psikologis bagi masyarakat. Partisipasi aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan seperti penanaman pohon dapat meningkatkan rasa memiliki serta kebanggaan akan lingkungan mereka.
Hal ini juga memperkuat ikatan sosial antara anggota masyarakat, membangun solidaritas dan kesatuan dalam upaya menjaga lingkungan.
Lebih jauh lagi, adanya lahan pertanian baru yang dihasilkan dari reboisasi juga memberikan sumber daya tambahan bagi masyarakat, meningkatkan ketahanan pangan serta kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.
Dengan demikian, reboisasi Telkom tidak hanya memulihkan ekosistem yang terancam, tetapi juga membawa harapan baru bagi kesejahteraan masyarakat lokal di sekitarnya.
Telkom tidak hanya melakukan intervensi sosial untuk menciptakan perubahan yang terencana terhadap masyarakat, tetapi juga mengukur dan mengevaluasi keberhasilannya untuk memastikan fungsi sosial yang dijalankan sesuai dengan harapan.
Melalui upaya pemulihan ini, Telkom tidak hanya bertindak sebagai penyedia layanan telekomunikasi, tetapi juga sebagai agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.
Semoga dengan dukungan dari Telkom menebar harapan reboisasi serta kesadaran masyarakat, lahan kritis di Indonesia dapat dikurangi maupun ekosistem dapat dipulihkan secara bertahap.